Setelah Kepergian Syaikh Ibn Jibrin…

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Berikut beberapa kisah yang saya nukil secara bebas dari ceramah singkat Syaikh Fadhil Abul Hasan As-Sulaimani hafidzahullah dihari meninggalnya Syaikh Ibn Jibrin rahimahullah, yakni diwaktu ba’da maghrib senin kemarin.

Hari ini senin 20 rajab 1430H pada jam dua ba’da dzuhur, umat ini ditinggalkan oleh Fadhilatusy Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Al Jibrin rahmatullah ‘alaih dalam usia 78 tahun.Seluruh hidup beliau dipenuhi dengan ilmu dan ta’lim serta sabar dalam menyampaikan dakwah diantara para tholabul ilmu dengan segala sarananya.Beliau banyak terlibat dalam berbagai majalis dakwah.Orang yang mengetahui secara dekat, akan mengetahui ilmu beliau,kedudukan, pengaruh dan kasihsayangnya.

Beliau tidak saja seorang alim dan mufti,namun juga semangat dalam memenuhi keperluan manusia kepadanya.Saya pernah mengunjunginya di kantor lajnah ifta, dan disana ramai orang,..ada yang meminta fatwa, ada yang bertanya penjelasan, ada pula kemudian yang menyampaikan permasalahannya kepada beliau.Waktunya penuh dengan tujuan kemaslahatan islam dan muslimin.

Dan menurut pendapat atau keyakinan saya , saat terakhir wafatnya ini beliaulah yang paling alim dari seluruh penduduk dunia saat ini.Saya tidak tahu yang lebih alim dari beliau (a’lamu ahlil ardh fi hadzal waqt,laa a’lamu man huwa a’lam minhu) .Beliau alim dalam ilmu yg banyak, dalam aqidah,fiqh,ushul dan banyak lagi.Saya tidak tahu selain beliau yang memiliki ilmu seluas beliau.

Berkata kepada saya salah satu murid dekat beliau,bahwa dalam satu pekan saja beliau menyampaikan berbagai pelajaran,mencapai 70 durus.Dan ini dalam usianya yang senja.Beliau menyampaikan pelajaran setelah shubuh sejumlah 4 atau 5 durus.Saya pernah beberapa kali menghadiri kajian ba’da shubuhnya,satu misal dalam pelajaran kitab Nailul Author, maka salah satu muridnya biasanya akan membacakan satu atau dua hadist dalam bab yang dipelajari.Setelah si murid selesai,maka Syaikh Ibnu Jibrin rahimahullah kemudian mengulang hadist yang baru dibacakan itu satu persatu..kemudian berbicara setiap hadist…hadist ini adalah hadist fulan dan fulan …begini dan begini ,ikhtilaf begini-begini…kemudian masuk hadist berikutnya…semua itu beliau sampaikan dengan hapalannya.Anda apabila duduk di majlisnya akan terasa menyaksikan bagaimana hadirnya ilmu beliau.

Dan dalam usianya yg senja, tidak hanya mengajar didalam kota, beliau juga semangat mengisi pelajaran di berbagai daerah.Beliau berjalan dibeberapa tempat atau mau memakai mobil sendiri .Beliau juga menjaga akhlak mulia dan kebiasaan-kebiasaan baik dikalangan manusia.Saya pernah bertamu dan beliau meminta sangat agar saya mau dijamu dan dia tetap berdiri selama majlis pertamuan tersebut sedangkan tamunya mengambil hidangan.Enggan duduk karena faktor usianya dan juga karena berkhidmat kepada tamu…siap menyambut apa yg diinginkan tamu.Ini juga biasa oleh anaknya DR.Abdurrahman dalam tawadu’ dan menghormati tamu.Semoga Allah merahmati mereka.

Urusan dunia tidaklah urusan besar dimatanya.Seorang Syaikh menceritakan bahwa beliau dibuatkan bangunan baru,beliau mengatakan, saya tidak perlu, saya biasa pergi saya kira saya tdk membutuhkannya,meliriknya pun rasanya tidak perlu.Beliau nampak sangat ikhlash.Jika duduk dalam majlis maka tanpa membeda-bedakan ,beliau pun senantiasa mengundang pelajar junior untuk mau dijamunya.

Meninggalnya seorang alim adalah musibah bagi umat. Wafatnya seorang alim adalah matinya ilmu.Dan menjadi sebab tercabutnya ilmu dan penyebab fitan.Ada satu tugas kita ,wahai tholabul ilmi,yaitu menghidupkan warisan ilmu para ulama semisal beliauSiapa lagi kalau bukan antum sekalian yang melanjutkan estafet pembawa bendera-bendera ilmu-ilmu warisan Nabi.

FKI ITB dengan izin Allah berencana menerjemahkan kandungan website beliau rahimahullah yang berisi beragam fatwa dan makalah.

Komentar