
Dajiyuan 27 Des 09) Pada 27 Desember Israel menggerakkan serangan udara besar-besaran di Jalur Gaza yang dikuasai oleh kelompok radikal Hamas Palestina.
Dilaporkan bahwa penyerangan udara ini telah mengakibatkan sedikitnya 195 orang tewas.
Menurut laporan BBC, sebuah pernyataan yang dikeluarkan militer Israel mengatakan bahwa serangan kali ini terutama ditujukan untuk " teroris Hamas ", kamp pelatihan dan gudang senjata. Juru bicara militer nagara tersebut Avi Benayahu berkata penyerangan udara "hanya awal." Menteri Pertahanan Barak mengatakan bahwa sekarang adalah saat peperangan, jika perlu akan memperluas operasi.
Dilaporkan hari itu 20 peluru ditembakkan ke arah Jalur Gaza, serangan udara ini mengakibatkan 155 orang meninggal. Di antaranya Kepala polisi Hamas yang berpusat di Al-Jaber meninggal dalam serangan udara tersebut.
Di lain sisi, kelompok Hamas Palestina membalas serangan roket Israel. Menurut laporan radio Hamas kelompok militan Hamas menembakkan sepuluh roket ke Israel. Kelompok militer Hamas mengeluarkan pernyataan mengatakan, telah menembakkan empat roket.
Tentara Israel mengatakan ada tiga roket dan dua mortir mendarat di wilayahnya. Ambulan Israel mengatakan bahwa ada sebuah roket mengenai sebuah rumah di selatan kota Paseh, satu orang meninggal dan empat luka-luka.
Perjanjian gencatan senjata baru akhir
Dibawah mediasi Mesir, saat ini Jalur Gaza yang dikontrol Hamas dan berbagai kelompok lain Palestina pada bulan Juni tahun ini, mengadakan perjanjian gencatan senjata dengan Israel selama enam bulan.
Pada tanggal 18 bulan ini, kelompok Hamas dan lainnya mengumumkan akan mengakhiri perjanjian gencatan senjata dengan Israel, dan tidak akan diperpanjang.
Hamas mulai meluncurkan lebih dari 80 roket ke wilayah Israel. Pada tanggal 25 roket yang ditembakkan sudah berkurang, namun jumlahnya masih puluhan.
Anggota kabinet Israel dalam seminggu terakhir terus membahas bagaimana cara merespon roket yang ditembakkan oleh orang Palestina ke wilayah Israel.
Pada malam 24 kabinet Israel menyetujui melakukan serangan terhadap militer Hamas di Jalur Gaza, untuk membalas serangan roket Hamas dalam beberapa hari ke wilayah Israel.
Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas mengutuk serangan udara Israel, dia mendesak Israel agar tatap mengekang diri.
Reaksi Internasional
Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Moussa meminta agar menteri luar negeri Arab segera mengadakan pertemuan darurat untuk membicarakan krisis ini.
Inggris mengatakan merasa prihatin terhadap korban jiwa yang disebabkan serangan udara Israel di Jalur Gaza dan menyerukan agar Israel mengekang diri semasimal mungkin.
Amerika Serikat telah mendesak Israel dalam penyerangannya ke arah Hamas agar menghindari jatuhnya korban penduduk sipil, tetapi memperingatkan bahwa jika kekerasan hendak dihentikan, gerakan radikal harus menghentikan serangan roketnya.
Presiden Mesir Hosni Mubarak mengatakan dalam sebuah pernyataan mengutuk Israel melakukan tindakan militer di Jalur Gaza, dan mengatakan bahwa Israel adalah tentara yang menduduki, harus bertanggung jawab terhadap korban.
Iran Nasional News agency mengutip perkataan juru bicara Departemen Luar Negeri Hassan meminta Dewan Keamanan PBB, OIC ( Organization of the Islamic Conference) dan negara lain segera mengambil tindakan untuk mencegah gerakan Zionist terus melakukan kejahatan.
Perancis yang mewakili Ketua European Union mengatakan dalam sebuah pernyataan, memperhatikan seksama pada eskalasi kekerasan di Jalur Gaza, dan merasa kaget terhadap korban besar yang terjadi. Pernyataan juga mengatakan mengutuk serangan bom Israel dan penembakan roket oleh Gaza dan meminta agar segera menghentikan tindakan ini. (dajiyuan/lim)
Komentar
Posting Komentar