
Rabu, 26 Maret 2008
Samudra di Lapas Batu Nusa Kambangan. Dalam situasi kunjungan penuh
kekeluargaan tersebut Ustadz Imam Samudra dengan antusias dan penuh
semangat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disodorkan Jihad Magz.
Berikut petikan wawancara tersebut. Simak wawancara yang Sungguh Indah Ini.
Jihad Magz (JM) : Assalamu�alaikum. Warahmatullahi Wabarakatuh! Apa kabar
Ustadz? Bagaimana perasaan dan kondisi terakhir Ustadz ?
Ustdz Imam Samudra (IS) : Wa�alaikumussalam.Warahmatullahi Wabarakatuh!
Alhamdulillah, secara umum kondisi penjara bagaimanapun abnormal, tidak
normal, tetapi dengan rahmah Allah SWT kita diberi kekuatan. Kita seperti
yang Antum (perlu) tahu bahwa di antara tanda akhir zaman itu mimpi orang
beriman itu jarang ada yang salah. Jadi banyak bashirah-bashirah, atau
basyair-basyair yang kita terima. Mungkin akhi Abu Zaid, akhi Amrozi sudah
menceritakan tentang mimpi itu.
Yang kedua, kami meyakini janji Allah begitu indah, ada sebagian saya tulis
di buku AMT (Aku Melawan Teroris)� itu. Kemudian di sini, Alhamdulillah, hal
tersebut tidak berubah, tetap ada pertolongan-pertolongan Allah SWT.
Kadang-kadang ada sesuatu yang tidak masuk akal banyak terjadi. Misalnya,
ini yang paling sering ini, kok tiba-tiba mimpi melihat monyet, atau anjing,
atau kelinci. Monyet, anjing itu, atau ular itu musuh Allah yaitu polisi
atau sipir. Itu terjadi betul. Datang polisi. Bukan sekali dua kali, dan
bukan hanya saya yang mimpi.
Kelinci itu, dilihat tafsirnya itu, saya tidak pernah melawan binatang apa
pun tiba-tiba kok mimpi ada kelinci ini, saya buka takwilnya itu, kelinci
itu artinya seorang lelaki yang bajunya (QS : 47:31), yang mencari
keuntungan dunia dan dia penakut. (Kitab Taisirul Ahlam Ibnu Sirin)
Datang betul satu orang pura-pura bersama kita gitu, datang. Kemudian dalam
mimpi melihat ular, mati, memang betul, beberapa lama sebelum hakimnya
Amrozi mati, siapa itu.. ???, melihat ular, ular mati. Lho, saya baca
tafsirnya barang siapa mimpi lihat ular mati, artinya, musuh dia akan mati.
Betul-betul itu seperti itu. Jadi memang mati. Di Bali pun seperti itu.
Nah, kemudian sekitar empat atau lima hari yang lalu, saya mimpi lagi
melihat ular mati. Tadi saya mendengar berita ada preman mati di Solo..
Betul itu ya.. Malamnya saya mimpi itu. Satu apa dua..? [satu mati di
tempat, satu di rumah sakit]. Subhanallah, itu malam itu saya mimpi lihat
ular mati. Jadi, ada ular itu mau nyerang saya kemudian saya baca ayat
kursi, mati ular itu. Tidak lama, saya dengar berita itu.. betul itu.. Itu
bashirah-bashirah.
Kemudian, kemarin siang ba�da zhuhur, saya mimpi melihat ular kobra dibawa
di dalam keranjang, dibawa oleh petugas ini mau nyerang saya. Tapi saya baca
ayat kursi, mati juga ularnya. Saya sedang tunggu berita, apa nanti yang
terjadi.. mudah-mudahan nanti, entah Urip Tri Gunawan atau siapa,
mudah-mudahan..
Jadi, keadaan kami Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT kami diberi Furqan,
waman yattaqillah yaj�al lahu makhraja, waman yattaqillah fahuwa hasbuh,
barang siapa bertaqwa kepada Allah maka cukup Dia sebagai pelindungnya.
Jadi, dengan izin Allah swt kita diberi furqan oleh Allah swt. Meskipun
kami tertutup komunikasi seperti yang lain dengan antum ini, tapi tetap
dengan antum ke sini mendapat tahu. Jadi, secara umum kami baik-baik saja.
Namun perlawanan saya terhadap taghut tidak pernah berhenti, sampai kapan
pun. Maka Antum-Antum semua ini mudah-mudahan diterima sebagai pejuang di
sisi Allah Swt.
JM: Dalam buku Aku Melawan Teroris, Ustadz menjelaskan pengaruh buku Syekh
Abdullah Azzam sehingga mengantarkan Ustadz ke bumi jihad Afghanistan. Bisa
diceritakan kembali pengaruh atau tepatnya bagian mana dari buku tersebut
yang mempengaruhi Ustadz, dan bagaimana cerita perjalanan ke Afghanistan ?
IM: Jadi, buku itu saya baca berulang-ulang, sejak kelas 1 SMP, bersama
kawan-kawan, kawan itu sudah syahid di Afghanistan. Yang mendorong saya
ialah pertolongan Allah, misalkan ada dua gunung, dua bukit, yang satu kubu
Rusia, yang satu kubu Mujahidin. Datang pesawat supplier dari Rusia untuk
mengasih daging kepada tentara Rusia. Tapi dengan taqdir Allah, justru
daging itu jatuh pada Mujahidin, dan saat itu Mujahidin sedang kelaparan.
Yang kedua, saya masih ingat bagaimana ketika Mujahidin diserang oleh
pesawat pengebom, tiba-tiba di bawah pesawat itu ada burung-burung seperti
ababil.
Yang ketiga ada orang ditabrak tank, dengan izin Allah SWT tidak mati.
Karamah dari Allah SWT. Itu membuat saya terpacu dan janji-janji Allah itu
saya yakini. Maka sejak saat itu saya berdoa kepada Allah, ya Allah
sampaikanlah saya di tempat buku ini diceritakan. Beberapa tahun kemudian
sampai saya di Afghanistan.
Jadi antum sebetulnya harus baca buku itu.
JM: Salah satu pendapat yang menentang aksi Bom Bali 1 adalah belum
tersampaikannya �I�lan� (Iqomatul Hujjah) kepada penguasa tentang kondisi
mereka. Bagaimana Ustadz menyikapi hal ini ?
IS:� Ulama tentang iqamatul hujjah ini ada banyak pendapat. Ada yang
mewajibkan iqamatul hujjah dan ada yang tidak. Kapan iqamatul hujjah itu?
Pada musuh penduduk asli dan kita punya waktu yang panjang untuk melakukan
hal seperti itu, iqamatul hujjah itu. Nah, sekarang kondisi sudah ada
internet, sudah ada TV semua, apa yang belum sampai. Kecuali di gurun sahara
yang belum ada orang, belum ada monyet, itu kita baru sampaikan hujjah
seperti itu.
Yang kedua, pemisahan antara target yang kami lakukan itu kan susah
dipisahkan.
JM: Tentang dananya Ustadz, sebagian ikhwan di luar banyak yang beranggapan
bahwa itu fai� atau ghanimah yang didapat dari toko emas yang di Banten.
Untuk klarifikasinya gimana Ustadz?
IS: Tidak. Tidak ada sama sekali.
JM: Terus begini Ustadz, ikhwan yang lain, sekarang mengakui bom bali
salah, terus juga menulis buku, menurut Ustadz gimana? Contohnya Ali Imran,
dan yang lain.
IS: Ali Imran itu kan sekarang dipelihara oleh Mabes, jadi gak dijawab pun
orang sudah tau siapa Ali Imran, siapa Nasir Abbas. Jadi saya tidak perlu
komentar tentang masalah ini, karena antum pun sudah tau jawabannya.
Begitu..
JM: Masih tentang Bom Bali, apakah betul bahwa yang Ustadz rencanakan dan
lakukan hanya bom di Sari Club saja, sedangkan yang di Paddys Caf� Ustadz
tidak bertanggung jawab. Lalu siapa yang melakukan aksi tersebut ?
IS: Jadi begini ya, itu sebetulnya tidak perlu saya jawab. Karena biarlah
yang sudah beredar di masyarakat itulah yang terjadi. Biar masyarakat
menilai sendiri. Begitu. Sebab, sekarang ini kalau saya bicara, diplintirkan
oleh media.
JM: Tentang Barisan yang menentang Ustadz (Buku Aku Melawan Terorisme),
yaitu Ba�abduh dan kawan-kawan. Bagaimana pandangan Ustadz terhadap mereka ?
Apa sudah ada buku yang dipersiapkan untuk membantah mereka ?
IS: Ada, sudah saya kasihkan tadi kan (Sebuah naskah telah diberikan Ustad
Imam Samudra ke Jihad Magz). Jadi begini sebetulnya, itu saya tulis dulu
tahun 2004-2005 ketika saya membaca majalah As-Syariah yang ditulis oleh Abu
Abduh. Itu sebenarnya sama dengan Lukman Ba�abduh, bahasanya sama persis,
waktu di Krobokan. Jadi, saya bantah semampunya, karena satu, karena
referensi terbatas. Yang kedua, tau sendiri di sini kan bukan pakai
komputer. Tulis tangan� saya sepuluh tahun gak pakai pulpen, pakainya
komputer ngetik sendiri. Sekarang nulis lagi, kembali ke zaman batu dulu.
JM: Tentang Media Jihad, Ustadz sangat concern sekali. Kenapa dan apa yang
seharusnya dilakukan media-media jihad?
IS: Jadi, intinya satu, siapa saja yang terlibat dalam media Jihad dia
wajib meluruskan niat dia karena Allah swt. Yang kedua, harus komitmen
dengan yang dia emban, seperti ini kan Ar Rahmah, State of Islamic Media.
Itu betul-betul, orang kafir itu 24 jam bekerja tidak berhenti untuk
menyebarkan kekafiran.
Yuriiduna li-yuthfi-u nuurallah bi-afwaahihim, wallahu mutimmu nuurihi
walaw karihal kaafiruun. Orang kafir itu dengan mulut mereka memojokkan
ummat Islam, maka kita pun wajib meluruskan syariat Allah dengan dakwah
kita. Kenapa pakai mulut? Karena waktu itu tidak ada speaker, gak ada
internet gak ada radio, pakai mulut dari mulut ke mulut. Kalau sekarang dari
internet ke internet. Dari radio ke radio. Dari chatting ke chatting. Dari
milis ke milis.
Jadi, istiqamah dengan kebenaran, Antum harus yakin, harus yakin itu benar,
istiqamah. Otomatis yang benar pasti akan mendapat tantangan dari pihak
lain.
JM: Kalau di luar negri Ustadz, aktivis-aktivis Islam yang ditangkap itu,
oleh kaum Muslimin yang lain dibuatkan situs-situs untuk membantu mereka,
mengumpulkan dana, termasuk bagaimana menekan penguasa untuk bagaimana dia
bisa keluar. Menurut Ustadz, kita-kita di luar ini perlu gak seperti itu?
IS: Nah, itu tergantung intrik Antum. Karena, Fukku al-�aany wa-ath�imul
jaa-i'� (hadits). Bebaskan orang tertawan dan berilah makan orang-orang yang
lapar dan kunjungilah orang-orang yang sakit. Itu fardu �ain. Fardhu �ain
hukumnya kalau Antum mampu. Itu tidak perlu saya jawab lagi, karena itu
sudah jelas hukumnya, bukan ijtihadiyah, itu hadits, sudah qath-�i hadits.
Kunjungi orang sakit, bebaskan tawanan, dan kasih makan orang yang lapar.
Begitu.
JM: Kalau di LP Grobokan Bali Ustadz �sering� mendapatkan �karomah�, apakah
di LP Nusa Kambangan ini Ustadz juga mengalami hal yang sama ?
IS: Jadi, kadang-kadang begini, saya terus terang. Kadang-kadang� saya
sendiri tidak menuliskan mimpi itu. Karena saya khawatir, satu, ta�jub
terhadap diri sendiri. Kadang-kadang saya pun gak percaya itu akan terjadi,
tapi ternyata itu terjadi. Saya, sebelum datang wartawan, mimpi datang
wartawan dari Malaysia, dari mana itu, ada wartawan nih.. saya diam gak
cerita. Nyatanya betul ada wartawan.. Subhanallah.
Itu diantaranya, mudah-mudahan karamah dari Allah SWT. Banyak seperti itu,
dan banyak keinginan yang baru terlintas dalam hati, tiba-tiba Allah
kabulkan dengan izin Allah swt. Meskipun kadang agak lambat, kadang spontan.
Seperti itu.
JM: Seperti keinginan makan roti sewaktu di LP Krobokan Bali waktu itu ?
IS: Ya, yang seperti itu sebenarnya bukan saya saja yang mengalami, banyak
juga ikhwan-ikhwan lain yang mengalami, cuma mereka tidak menulis. Saya pun
tidak menulis, tapi dikasih nasihat oleh orang lain, bahwa ini sebagai bukti
kebenaran perjuangan, maka saya tulis seperti itu.
JM: Bagaimana tentang eksekusi nanti Ustadz (wallahu a�lam bis shawab),
beberapa isu yang terdengar dan lain sebagainya, pihak pemerintah ini
khawatir kalau itu dilaksanakan, negeri ini akan tambah hancur, atau bakalan
�kualat� lah�!
IS: Tentu, itu pasti itu. Janji Allah seperti itu. Khan.. Allah bersumpah,
demi kemuliaanKu, kata Allah, barangsiapa yang menyakiti waliKu, maka dia
menantangKu untuk memerangi mereka. Kami ini wali Allah, kami yakin wali
Allah SWT. Jangankan dieksekusi, dizhalimi saja Allah akan marah. Kan sudah
banyak buktinya. Di Aceh, di sini Tsunami, di mana-mana, harga minyak naik
semua, itu kan bala� dari Allah SWT. Lapindo sampai sekarang tidak tertutup,
dia akan berhenti/ tertutup kalau negeri ini mengamalkan hukum Allah SWT.
JM: Bahkan terakhir terdengar juga mereka ditakut-takuti, atau dibilang,
mungkin gak nanti teman-teman Al-Qaeda datang ke sini. Katanya begitu�
IS: Sangat mungkin itu. Insya Allah, mudah-mudahan. Tentara Allah kan ada
di langit dan di bumi. Kalau jadi, Antum wajib beraksi semuanya.
JM: Kalau Ustadz sendiri sudah siap dengan apapun yang akan terjadi ?.
IS: Sebelum beramal seseorang harus siap dengan segala-galanya. Al-�Ilmu
qablal qawli wal �amal, ilmu itu sebelum ucapan dan perbuatan. Ilmu dulu
baru beramal..
JM: Terakhir, harapan Ustadz terhadap kita-kita yang di luar ini apa
Ustadz?
IS: Satu, istiqamah dengan Allah SWT, yang kedua, bersihkan hati dari
kepentingan dunia dan popularitas. Kalau di hati ini ada sedikit saja niat
popularitas, akan tumbang. Atau niat karena dunia, semua akan berantakan.
Sedikit saja niat dunia, segeralah beristighfar kepada Allah SWT. Niat dunia
itu yang merusak manusia, syahwat semua itu, niat karena popularitas, niat
karena materi, niat karena wanita. Itu ada nempel sedikit bisa merusak
semuanya.
Apalagi Antum dalam dunia media ini kan, rentan dengan virus-virus.
Kadang-kadang kita gak berniat, seperti ada datang email spam yang tidak
perlu kita lihat, nah itu harus hati-hati. Minta kepada Allah SWT agar tetap
diikhlaskan karena Allah SWT.
Amien Ya Robbal Alamien. Wawancara diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh
Ustadz Imam Samudra sendiri.
Wallahu�alam bish shawab
Komentar
Posting Komentar